ANALISIS KINERJA TUMBUHAN BIJI KACANG HIJAU
ABDURROHMAN MUTHI
(301-14-065)
Manajemen
Informatika
Jln.
Syekh Quro, Ds. Pulomulya, Kec. Lemahabang Kab. Karawang.
ABSTRAK
KACANG
HIJAU (Vigna radiata) adalah sejenis palawija
yang dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan
(Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai
sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia
menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai
dan kacang tanah.
BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pertumbuhan awal tumbuhan Kacang Hijau dimulai dari biji. Biji
mengandung potensi yang dibutuhkan untuk tumbuh menjadi individu baru, misalnya
embrio, cadangan makanan, dan calon daun (calon akar). Sebutir biji mengandung
satu embrio. Embrio terdiri atas radikula (yang akan tumbuh menjadi akar) dan
plumula (yang akan tumbuh menjadi kecambah). Cadangan makanan bagi embrio
tersimpan dalam kotiledon yang didalamnya terkandung pati, protein dan beberapa
jenis enzim.
Biji Kacang Hijau memiliki kandungan air yang sangat sedikit. Pada saat
biji terbentuk, air di dalamnya dikeluarkan sehingga biji mengalami dehidrasi.
Akibat ketiadaan air, biji tidak dapat melangsungkan proses metabolisme
sehingga menjadi tidak aktif (dorman). Dormansi biji sangat bermanfaat pada
kondisi tidak nyaman (ekstrem; sangat dingin atau kering) karena struktur biji
yang kuat akan melindungi embrio agar tetap bertahan hidup.
Perkecambahan adalah proses pertumbuhan embrio dan komponen-komponen
biji yang memiliki kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi tumbuhan baru.
Komponen biji tersebut adalah bagian kecambah yang terdapat di dalam biji,
misalnya radikula dan plumula. Perkecambahan merupakan proses
pertumbuhan dan perkembangan embrio. Hasil perkecambahan ini adalah munculnya
tumbuhan kecil dari dalam biji. Proses perubahan embrio saat perkecambahan
adalah plumula tumbuh dan berkembang menjadi batang, dan radikula tumbuh dan
berkembang menjadi akar.
Proses penyerapan cairan pada biji
(imbibisi) terjadi melalui mikropil. Air yang masuk ke dalam kotiledon
menyebabkan volumenya bertambah, akibatnya kotiledon membengkak. Pembengkakan
tersebut pada akhirnya menyebabkan pecahnya testa
Secara fisiologi, proses perkecambahan berlangsung dalam beberapa
tahapan penting, meliputi:
1. Absorbsi air.
2. Metabolisme
pemecahan materi cadangan makanan.
3. Transpor
materi hasil pemecahan dari endosperm ke embrio yang aktif tumbuh.
4. Proses-proses
pembentukan kembali materi-materi baru.
5. Respirasi.
6. Pertumbuhan.
(Mayer dan Mayber, 1975)
Banyak faktor yang mengontrol proses perkecambahan biji, baik yang bersifat
internal dan eksternal. Secara internal proses perkecambahan biji ditentukan
keseimbangan antara promoter dan inhibitor perkecambahan, terutama asam
gliberelin (GA) dan asam abskisat (ABA). Faktor eksternal yang merupakan
ekologi perkecambahan meliputi air, suhu, kelembaban, cahaya, dan adanya
senyawa-senyawa kimia tertentu yang berperilaku sebagai inhibitor
perkecambahan. (Mayer dan Mayber, 1975)
Proses perkecambahan dipengaruhi oleh oksigen, suhu, dan cahaya. Oksigen
dipakai dalam proses oksidasi sel untuk menghasilkan energi. Perkecambahan
memerlukan suhu yang tepat untuk aktivasi enzim. Perkecambahan tidak dapat
berlangsung pada suhu yang tinggi, karena suhu yang tinggi dapat merusak enzim.
Pertumbuhan umumnya berlangsung baik dalam keadaan gelap. Perkecambahan
memerlukan hormon auksin dan hormon ini mudah mengalami kerusakan pada
intensitas cahaya yang tinggi. Karena itu di tempat gelap kecambah tumbuh lebih
panjang daripada di tempat terang.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah lama perendaman
berpengaruh terhadap biji kacang hijau?
2. Faktor-faktor
apa sajakah yang mempengaruhi pertumbuhan biji kacang hijau?
3. Apakah
kelembapan berpengaruh terhadap pertumbuhan biji kacang hijau?
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk
mengetahui dan mengamati pengaruh lamanya perendaman terhadap pertumbuhan biji
kacang hijau.
2. Untuk
mengetahui berapa waktu perendaman yang baik untuk melakukan perkecambahan biji
kacang hijau.
D. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat
dari penelitian ini antara lain untuk mengetahui pengaruh lama perendaman
terhadap pertumbuhan biji kacang hijau.
E. BATASAN MASALAH
Penelitian dilakukan selama 6 hari. Mulai tanggal 30 Juli sampai tanggal 4
Agustus 2012.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
A. KACANG HIJAU
Kacang
hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas didaerah
tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki
banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan
berprotein nabati tinggi.
Bagian
paling bernilai ekonomi adalah bijinya. Di samping itu, panen kacang hijau ini
harus dikerjakan beberapa kali. Peningkatan produksi kacang hijau dilakukan
dengan cara memperbaiki kultur teknis petani, mendapatkan varietas-varietas
yang produksinya tinggi dan masak serempak, serta peningkatan usaha pasca
panen. Dari segi agronmis dapat dilakukan dengan tindakan pemupukan NPK dan
pengaturan jumlah populasi, jarak tanam, sanitasi, pengendalian hama dan
penyakit tanaman.
Di dalam kacang hijau terdapat banyak kandungan gizi antara lain
protein, kalsium, fosfor, vitamin B1, vitamin B2, vitamin E, zat besi,
magnesium dan zat antioksidan.
B. PERTUMBUHAN TANAMAN
Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau
volume serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk
semula. Perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaan
tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh
(metamorfosis) dan tingkat kedewasaan. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan
dua aktifitas kehidupan yang tidak dapat dipisahkan, karena prosesnya berjalan
bersamaan.
Tumbuhan yang masih kecil, belum
lama muncul dari biji dan masih hidup dari persediaan makanan yang terdapat di
dalam biji, dinamakan kecambah (plantula). Awal perkecambahan dimulai dengan
berakhirnya masa dormansi. Masa dormansi adalah berhentinya pertumbuhan pada
tumbuhan dikarenakan kondisi lingkungan yang tidak sesuai. Berakhirnya masa
dormansi ditandai dengan dengan masuknya air ke dalam biji suatu tumbuhan, yang
disebut dengan proses imbibisi. Imbibisi terjadi karena penyerapan air akibat
potensial air yang rendah pada biji yang kering. Air yang berimbibisi
menyebabkan biji mengembang dan memecahkan kulit pembungkusnya dan juga memicu
perubahan metabolik pada embrio yang menyebabkan biji tersebut melanjutkan
pertumbuhan. Enzim-enzim akan mulai mencerna bahan-bahan yang disimpan pada
endosperma atau kotiledon, dan nutrien-nutriennya dipindahkan ke bagian embrio
yang sedang tumbuh.
Biji dapat berkecambah karena di
dalamnya terdapat embrio atau lembaga tumbuhan. Embrio atau lembaga tumbuhan
mempunyai tiga bagian, yaitu akar lembaga/calon akar (radikula), daun lembaga
(kotiledon), dan batang lembaga (kaulikulus).
Terdapat
dua macam pertumbuhan, yaitu:
1.
Pertumbuhan Primer
Terjadi sebagai hasil pembelahan
sel-sel jaringan meristem primer. Berlangsung pada embrio, bagian ujung-ujung
dari tumbuhan seperti akar dan batang.
2.
Pertumbuhan Sekunder
Merupakan aktivitas sel-sel meristem
sekunder yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan ini dijumpai dikotil,
gymnospermae dan menyebabkan membesarnya ukuran diameter tumbuhan. Mula-mula
kambium hanya terdapat pada ikatan pembuluh, yang disebut kambium vasic atau
kambium intravaskuler. Fungsinya adalah membentuk xylem dan floem primer.
Selanjutnya parenkim akar/batang yang terletak di antara ikatan pembuluh,
menjadi kambium yang disebut kambium intervasis.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
dibedakan atas faktor luar dan faktor dalam.
1. Faktor Luar
(Eksternal)
a. Makanan
Makanan
adalah sumber energi dan sumber materi untuk menyintesis sebagai komponen sel.
Nutrien yang dibutuhkan tumbuhan bukan hanya karbon dioksida dan air, tetapi
juga unsur-unsur lainnya. Karbon dioksida diabsorbsi oleh daun, sedangkan air
dan mineral diserap oleh akar.
b. Air
Tanpa
air, tumbuhan tidak akan tumbuh. Air termasuk senyawa utama yang sangat
dibutuhkan tumbuhan. Air berfungsi antara lain untuk fotosintesis, mengaktifkan
reaksi enzimatik, menjaga kelembapan dan membantu perkecambahan biji. Tanpa
air, reaksi kimia dalam sel tidak dapat berlangsung sehingga mengakibatkan
tumbuhan mati.
c. Suhu
Suhu
yang baik atau ideal yang diperlukan tumbuhan sehingga pertumbuhan dan
perkembangan berlangsung baik disebut suhu optimum (10oC-38oC). Umumnya
tumbuhan tidak dapat tumbuh di bawah suhu 0oC dan di atas 40oC. Keberadaan suhu
ini erat hubungannya dengan kerja enzim. Jika suhu terlalu tinggi atau terlalu
rendah, enzim akan rusak.
d. Kelembapan
Kelembapan
udara memengaruhi penguapan air yang berhubungan dengan penyerapan nutrien.
Penguapan air akan meningkat apabila kelembapan rendah, akibatnya tumbuhan
dapat menyerap banyak nutrien.
e. Cahaya
Cahaya
sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan fotosintesis. Jika suatu
tanaman kekurangan cahaya, maka tumbuhan itu bisa tampak pucat dan warna
tanaman itu kekuning-kuningan.
2. Faktor Dalam
(Internal)
a. Gen
Gen merupakan
substansi hereditas dan penentu sifat individu yang terdapat di dalam kromosom.
Sifat kenetik ini memengaruhi ukuran dan bentuk tumbuh tumbuhan.
b. Hormon
Tumbuhan (Fitohormon)
Fitohormon adalah senyawa organik yang dihasilkan oleh tumbuhan, yang dalam
konsentrasi rendah atau kecil dapat mengatur proses fisiologis..
c. Hipotesis
Lama
perendaman akan mempengaruhi pertumbuhan kacang hijau. Kacang hijau akan tumbuh
lebih cepat bila di rendam lebih lama. Dan cahaya juga mempengaruhi pertumbuhan
kacang hijau. Cahaya dapat memperlambat pertumbuhan kacang hijau.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. POPULASI DAN SAMPEL
Populasi: Biji Kacang Hijau
(Phaseolus radiatus).
Sampel: 25 biji kacang hijau.
B. VARIABEL PENELITIAN
Ada tiga
jenis variabel dalam penelitian ilmiah, yaitu:
1. Variabel
bebas: lama perendaman.
2. Variabel
kontrol: tinggi tanaman dan jumlah daun.
3. Variabel
terikat: faktor lingkungan.
C. METODE PENELITIAN
Metode
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi pustaka,
yaitu mempelajari teori-teori perkecambahan melalui buku-buku referensi. Selain
itu juga menggunakan metode eksperimen, yaitu metode yang dilakukan melalui
percobaan dan pengamatan untuk membandingkan pertambahan biji kacang hijau
(Phaseolus radiatus) dalam 5 gelas plastik.
D. RANCANGAN PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 25 biji kacang hijau yang ditanam
di dalam 10 gelas plastik yang berisi kapas yang telah dibasahi. Masing-masing
gelas plastik terdapat 5 buah biji kacang hijau. Komposisi masing-masing gelas
plastik adalah sebagai berikut:
a. Gelas
plastik A: 5 biji kacang hijau tanpa direndam.
b. Gelas plastik
B: 5 biji kacang hijau direndam selama 1 jam.
c. Gelas
plastik C: 5 biji kacang hijau direndam selama 2 jam.
d. Gelas plastik
D: 5 biji kacang hijau direndam selama 4 jam.
e. Gelas
plastik E: 5 biji kacang hijau direndam selama 6 jam.
E. ALAT DAN BAHAN
1.
Pot/gelas plastik bekas mineral 10 buah
2.
Penggaris
3. Kapas
4. Air
5. Biji
kacang hijau
F. LANGKAH KERJA
1. Ambillah
25 biji kacang hijau dengan kondisi yang baik.
2.
Rendamlah biji kacang hijau dengan perlakuan sebagai berikut:
a.
PO (biji kacang hijau tanpa direndam, digunakan sebagai kontrol).
b. PA
(biji kacang hijau direndam selama 1 jam).
c.
PB (biji kacang hijau direndam selama 2 jam).
d. PC
(biji kacang hijau direndam selama 4 jam).
e.
PD (biji kacang hijau direndam selama 6 jam).
Catatan:
Tiap perlakuan terdiri dari 2 ulangan, di mana tiap ulangan/pot berisi 5 biji
kacang hijau. Usahakan biji kacang hijau yang direndam, diambil pada saat yang
sama, yaitu ketika akan ditanam.
3. Masukkan biji kacang hijau ke
dalam pot yang telah berisi kapas yang telah dibasahi.
4. Letakkan pot di tempat yang
sama/tidak terpisah.
5. Lakukanlah pengukuran
tinggi kecambah kacang hijau tersebut menggunakan penggaris pada hari ke-6,
kemudian tulislah hasil pengukurannya pada tabel yang telah disediakan.
6.
Analisislah data yang telah diperoleh.
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
TABEL PENGAMATAN
|
Pengaruh Lama Perendaman terhadap Pertumbuhan Biji
Kacang Hijau
|
Perlakuan
|
Perendaman (jam)
|
Tinggi Tanaman (cm)
|
Keterangan
|
1
|
2
|
Rata-Rata
|
PO
|
0
|
20,6 cm
|
21 cm
|
20,8 cm
|
Pertumbuhan pada biji kacang hijau dipengaruhi oleh air dan
waktu perendaman serta sedikit banyaknya kapas yang digunakan mempengaruhi
penyerapan air.
|
PA
|
1
|
19 cm
|
21,2 cm
|
20,1 cm
|
PB
|
2
|
18 cm
|
19,3 cm
|
18,65 cm
|
PC
|
4
|
18 cm
|
20,5 cm
|
19,25 cm
|
PD
|
6
|
20 cm
|
20,7 cm
|
20,35 cm
|
B. PEMBAHASAN
Tumbuhan
memerlukan air, itu sudah pasti. Jika tidak disiram maka tumbuhan tersebut akan
mati. Begitu juga dengan biji kacang hijau, dalam menanamnya diperlukan air
untuk menunjang pertumbuhannya.
Banyak
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan di antaranya adalah faktor genetik untuk
internal dan faktor eksternal terdiri dari cahaya, kelembapan, suhu, air, dan
hormon. Untuk proses perkecambahan banyak di pengaruhi oleh faktor cahaya,
hormon, dan air walaupun faktor yang lain ikut mempengaruhi.
Biji
kacang hijau yang diberi air dengan teratur, dengan kata lain disini
perendamannya tidak terlalu lama dan air yang ada di dalam kapas juga tidak
berlebihan akan tumbuh lebih subur. Dan perkembangannya pun tidak selama jika
biji kacang hijau kekurangan air.
Sedangkan untuk biji kacang hijau yang tidak direndam dan air yang ada didalam
kapas hanya sedikit, biji kacang hijau akan layu dan akhirnya tidak dapat
tumbuh dengan baik selayaknya biji kacang hijau yang cukup airnya.
Selain yang disebutkan diatas, masih ada satu lagi faktor yang
menyebabkan pertumbuhan biji kacang hijau tersebut terhambat, yaitu terlalu
banyaknya air. Mungkin karena terlalu lamanya perendaman maka tumbuhan itu
membusuk. Atau banyaknya air yang ada di dalam media kapas. Jika biji kacang
hijau tersebut membusuk, maka akan mengluarkan bau yang tidak sedap.
BAB
V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Faktor eksternal yang mempengaruhi
pertumbuhan biji kacang hijau adalah :
1. Air
Berfungsi untuk melunakkan kulit
biji, melarutkan cadangan makanan, sarana transportasi makanan terlarut, dan
hormon ke daerah meristematik (titik tumbuh) serta bersama dengan hormon
membangun pemanjangan dan pengembangan sel.
2. Cahaya
Cahaya merupakan faktor pengendali
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan terutama berperan dalam proses
berlangsungnya fotosintesis.
3. Suhu
Suhu berperan dalam mengontrol
perkecambahan dan pertumbuhan vegetatif. Sehubungan dengan perkecambahan proses
imbibisi berlangsung lebih cepat pada suhu yang lebih tinggi.
B. SARAN
1. Sebelum biji
kacang hijau direndam, pilihlah biji kacang hijau yang baik dan dengan ukuran
yang sama. Jika ukuran sampel yang pertama besar maka sampel yang lain
menyesuaikan dengan menggunakan biji kacang hijau yang ukurannya besar.
2. Saat memberi
media kapas sebagai pengganti media tanah, pastikan kapas pada saat itu tidak
terlalu basah juga tidak terlalu kering. Karena jika kapas terlalu basah biji
kacang hijau akan membusuk karena terlalu banyak air yang diserap dan jika
kapas terlalu kering maka biji kacang hijau akan layu atau mungkin mati karena
kekurangan air.
3. Jangan
terlalu dekat menanam biji kacang hijau, karena pertumbuhan biji kacang hijau
dapat terhambat karena terlalu dekat menanam biji kacang hijau tersebut.
4. Agar
pertumbuhan biji kacang hijau cepat saat perkecambahan usahakan perendaman biji
lebih lama dan Selalu memantau pertumbuhan biji kacang hijau setiap harinya
DAFTAR
PUSTAKA
http://ockym.blogspot.com/2010/10/pengaruh-cahaya-terhadap-pertumbuhan.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Kacang_hijau
http://miftahur.com/pengaruh-cahaya-terhadap-perkecambahan-kacang-hijau
http://biologypedia.wordpress.com/2010/11/28/pertumbuhan-biji-kacang-hijau/
http://biologypedia.wordpress.com/2010/11/28/pertumbuhan-biji-kacang-hijau/